Selasa, 21 Juli 2020

KARYA SASTRA BERCORAK HINDU DI INDONESIA


karya sastra becorak hindu di Indonesia

Kalian semua pasti sudah mengetahui apa itu Karya Sastra. Karya Sastra adalah sebuah ciptaan yang di sampaikan secara komunikatif tentang maksud penulis untuk sebuah tujuan estetika. Karya sastra yang bercorak hindu bisa di sebutkan dengan nama kakawin atau sebuah bentuk syair jawa kuno dan kitab yang berisi tentang sejarah. 

Karya sastra juga bisa di sebut dengan seni bahasa karena karya ini di ungkapkan oleh pribadi manusia yang menggunakan dengan ide , pemikiran , pengalaman, bahkan suatu keyakinan. Karya sastra ini sangat bermanfaat bagi manusia. Yaitu salah satu manfaat nya adalah sebagai edukasi oleh masyarakat. Dan pada dasarnya sebuah karya sastra peninggalan Hindu di tulis dengan huruf Pallawa dalam bahasa sansekerta pada daun lontar. Huruf Pallawa adalah sebuah aksara yang berasal dari India bagian selatan . 

Dan pada artikel ini saya akan membagikan Karya Sastra bercorak Hindu yang ada di Indonesia . Apa saja yuk kita jelaskan di bawah ini : 


1. CARITA PARAHYANGAN BOGOR, ABAD KE 5 M TARUMANEGARA


Yang pertama akan saya saya bahas ini adalah Carita Parahyangan yang ada d Bogor pada abad ke 5 M Kerajaan Tarumanegara. Yang utama diceritakan pada naskah kali ini tentang kekuasaan di dua ibukota kerajaan sunda yaitu Keraton Galuh dan Keraton Pakuan. Naskah ini telah di tulis 47 lembar daun lontar yang masing masing berukuran 21X3 cm. Dan naskah ini di tukis menggunakan bahasa sunda. 




2. KRESNAYAN BOGOR, ABAD KE 5 TARUMANEGARA


Kresnayan ini artinya Kakawin , merupakan sebuah karya sastra Jawan Kuno yang menceritakan kisah pernikahan prabu kresna dan penculikan calonya yaitu Rukmini. Dalam kakawin ini di ceritakan bahwa Dewi Rukmini adalah seorang prabu bismaka di negeri Kundhina . Ia di jodohkan dengan suniti Raja negeri Cedi. 


3. ARJUNA WIWAHA KAHIRIPAN , JATIM ABAD KE 10 M MEDANG KAMULAN 


Yaitu isinya tentang sang Arjuna ketika bertapa di gunung Mahameru. Tetapi selama ia bertapa sang dewa kerap mengujinya. Ujianya berupa tujuh bidadari dan para bidadari itu di suruh untuk menggodanya. Dengan nama bidadari yang terkenal yaitu Dewi Supraba dan Tilottama. Namun para bidadari tidak berhasil menggodanya.


4. LUBDHAKA KEDIRI, JATIM ABAD KE 11 M KEDIRI


Yang kedua dari Jawa Timur ini adalah Lubdhaka, DEngan kakawin ini menceritakan seorang yang berdosa sekalipun dapat mencapai surga. Lubdhaka ini seorang pemburu yang sedang memburu di tengah hutan. Namun , ia tak kunjung mendapatkan menemukan mangsa. 


5. BARATAYUDA KEDIRI JATIM ABAD KE 12 M KEDIRI 


Baratayuda ini merupakan sebuah judul kakawin bahasa Jawa Kuno yang di tulis oleh Mpu Sedah Pada Tahun 1157. Kakawin ini di tulis oleh atas perintah Maharaja Jayabaya, yaitu Raja Kerajaan Kediri sebagai sebuah simbolisme keadaan perang saudara antara kerjaan kediri dengan jenggala yang sama sama Yang sama sama keturunan raja Erlangga. 
Share:

0 Comments:

Posting Komentar

Blogger templates